Kamis, 26 Juli 2018

KEAMANAN WPA2


Pengguna jaringan nirkabel atau WiFi sebaiknya mulai berhati-hati. Pasalnya, setiap perangkat yang terhubung dengan jaringan WiFi berpotensi dibajak hacker (peretas) setelah ditemukannya celah keamanan di protokol WPA2 (wireless protected access). WPA2 adalah protokol keamanan yang digunakan untuk melindungi jaringan nirkabel.
Protokol keamanan yang sebelumnya terkenal sangat aman dan tidak dapat ditembus hacker ini digunakan oleh hampir semua jaringan WiFi di seluruh dunia. Jaringan WiFi super-aman itu kini dapat dibobol dengan metode KRACK (key reinstallation attacks). Metode tersebut bisa memberikan akses ilegal ke hampir seluruh perangkat yang dikirim melalui jaringan WiFi yang menggunakan protokol WPA2.
Pembobolan WPA2 oleh hacker pertama kali diungkap oleh ahli keamanan Mathy Vanhoef dari Universitas KU Leuven Belgia. Dalam laman laman krackattacks.com, Vanhoef membeberkan bahwa hacker menggunakan teknik khusus untuk membaca data yang sebelumnya diyakini terenkripsi dengan aman. "Kami menemukan kelemahan serius pada WPA2, sebuah protokol yang mengamankan hampir seluruh jaringan Wi-Fi," jelasnya dalam situs tersebut seperti dikutip KompasTekno dari Independent, Selasa (17/10/2017). Lubang keamanan ini berpotensi membuat rentan seluruh jaringan Wi-Fi modern yang menggunakan protokol WPA dan WPA2.
Efeknya tidak main-main, hacker bisa mencuri data penting seperti nomor kartu kredit, password, percakapan pesan, e-mail, foto, dan sebagainya. Para hacker pun bisa saja memasukan ransomware atau malware ke dalam situs web lewat lubang keamanan tersebut. Dalam konsep KRACK, hacker tidak perlu mengetahui password untuk masuk ke jaringan Wi-Fi. Peretas bekerja dengan mencegat lalulintas data pada jaringan dan mendapatkan semua informasi yang diperlukan untuk membobol jaringan. Andorid dan Linux paling rentan Dirangkum dari krackattacks.com, Vanhoef menegaskan bahwa semua perangkat yang mendukung WiFi WPA2 berpotensi terserang, termasuk perangkat Android, Linux, Apple, Windows, OpenBSD, MediaTek, Linksys dan lain-lain. Ia menyarankan agar pengguna mengetahui informasi tentang produknya melalui database of CERT/CC atau menghubungi vendor terkait. Perangat berbasis Android dan Linux adalah yang paling rawan terhadap serangan hacker. Hal ini dikarenakan Android dan Linux cukup lamban dalam menerima pembaruan sistem. Selain itu, enkripsi Android dan Linux lebih mudah untuk dimanipulasi.

Dunia teknologi dikejutkan oleh penemuan Mathy Vanhoef. Peneliti keamanan asal Belgia dari Katholieke Universiteit Leuven itu akhir pekan lalu mempublikasikan temuan celah keamanan yang mampu membobol jaringan internet nirkabel Wi-Fi, meskipun terlindungi protokol keamanan W-Fi Protected Access II (WPA2).
Bernama key re-installation attack alias " Krack", celah keamanan ini bisa dipakai untuk menyadap aneka macam informasi yang dikirimkan oleh perangkat klien ke internet melalui jaringan Wi-Fi. "Ini dapat dimanfaatkan untuk mencuri data sensitif seperti nomor kartu kredit, password, pesan chat, email, foto, dan lain-lain," sebut peneliti Mathy Vanhoef dalam situs yang dikhususkan sebagai sumber informasi soal Kracks.
Skala dampak Krack luar biasa besar, karena mencakup seluruh perangkat elektronik yang memiliki kemampuan Wi-Fi dengan WPA2. Jumlahnya jutaan, kalau bukan miliaran, mulai dari perangkat genggam, komputer, hingga kulkas pintar. "Kelemahan ini ada di standar WI-Fi itu sendiri, bukan di produk atau implementasi tertentu secara individual. Karenanya, implementasi WPA2 apa pun pasti terdampak," lanjut Vanhoef. "Kalau perangkat Anda punya Wi-Fi, maka kemungkinan besar punya celah keamanan tersebut." Handshake Bagaimana cara kerja Krack? Saat perangkat klien ingin tersambung dengan jaringan Wi-Fi terproteksi, akan dilakukan proses "4-way handshake" untuk memastikan bahwa kedua pihak memiliki password yang sama. Di saat bersamaan, 4-way handshake juga dipakai membuat kunci enkripsi yang akan digunakan dalam enkripsi trafik data antara perangkat klien dengan access point.

Kunci inilah yang diincar lewat celah keamanan Krack. "Untuk menjamin keamanan, kunci keamanan hanya boleh dipasang dan digunakan sekali saja. Sayangnya, hal tersebut tidak dijamin oleh protokol WPA2. Dengan memanipulasi handshake kriptografis, kami bisa memanfaatkan kelemahan dimaksud," terang Vanhoef.

Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEAMANAN WPA2

Pengguna jaringan nirkabel atau WiFi sebaiknya mulai berhati-hati. Pasalnya, setiap perangkat yang terhubung dengan jaringan WiFi berpote...